Emas spot sempat melampaui level $4.200 pada hari Rabu, mencapai rekor tertinggi baru. Permintaan akan aset safe haven terus berlanjut di tengah penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS), yang memasuki minggu ketiga. Senat AS gagal mengesahkan RUU pendanaan sementara pada hari Selasa, dan meskipun pembicaraan sedang berlangsung, belum ada tanda-tanda kemajuan menuju kesepakatan.
Ketidakpastian atas perjanjian perdagangan antara Washington dan Beijing membuat perdagangan emas batangan tetap bullish. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk memutuskan beberapa hubungan dagang dengan Tiongkok setelah kedua negara memberlakukan biaya pelabuhan minggu ini.
Sementara itu, tidak adanya data AS yang relevan membuat fokus tertuju pada pernyataan pejabat Federal Reserve (Fed) dua minggu menjelang pertemuan kebijakan moneter bulan Oktober. Sejauh ini, Gubernur The Fed Stephen Miran mencatat bahwa perekonomian lebih rentan terhadap guncangan karena kebijakannya yang restriktif, dan mendesak "untuk mengambil kebijakan yang lebih netral." Miran menambahkan bahwa satu-satunya perbedaan antara pandangannya dan anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) lainnya adalah kecepatan menuju netralitas.

Miran kemudian menambahkan bahwa kebijakan The Fed saat ini lebih restriktif daripada yang diperkirakan banyak orang, karena suku bunga netral telah turun. Gubernur The Fed Christopher Waller juga mencatat bahwa PHK dan penurunan perekrutan akibat AI diperkirakan akan meningkat, yang menandakan pasar tenaga kerja yang lebih lemah di masa mendatang.

Manfaatkan momen, Trading bersama Viction