Harga emas sedikit ditutup menguat naik pada hari Selasa, dengan logam mulia ini kini berada di kisaran $4.215 per troy ons. Sentimen pasar yang membaik melemahkan permintaan jangka pendek terhadap Dolar AS (USD), meskipun sentimen positif melonjak dari data Amerika Serikat (AS).

Di satu sisi, ADP melaporkan bahwa selama empat minggu yang berakhir pada 22 November, perusahaan swasta AS rata-rata menambah 4.750 lapangan kerja per minggu, sebuah peningkatan dari data negatif sebelumnya. Selain itu, Survei Lowongan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) menunjukkan bahwa jumlah lowongan kerja pada hari kerja terakhir bulan September mencapai 7,658 juta, sementara pada bulan Oktober naik menjadi 7,67 juta. Berita tersebut awalnya memicu permintaan USD, tetapi US Dollar dengan cepat berubah arah seiring sentimen.

Sekarang, fokus beralih ke Federal Reserve AS (Fed). Bank sentral diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) setelah pertemuan dua hari dan mengumumkannya pada hari Rabu. The Fed juga akan merilis Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) terbaru di mana para pembuat kebijakan berbagi perspektif mereka tentang perkembangan kebijakan ekonomi dan moneter.

Selain itu, fokusnya adalah pada Ketua The Fed yang akan datang. Jerome Powell akan mengakhiri masa jabatannya pada Mei 2026, dan pertempuran panjang dengan Presiden Donald Trump akan berakhir. Presiden Trump telah menuntut The Fed untuk memangkas suku bunga dengan kecepatan yang jauh lebih cepat, dan Ketua yang akan datang kemungkinan akan sejalan dengan pemikirannya. Pelaku pasar mencari petunjuk dalam pelonggaran moneter yang lebih agresif dengan pimpinan The Fed yang baru.

Manfaatkan momen, Trading bersama Viction