Emas masih tertekan untuk hari ketiga berturut-turut dalam perdagangan Asia hari Kamis. Pola pikir investor yang melakukan aksi ambil untung mengalahkan eskalasi geopolitik yang baru, sehingga koreksi penurunan emas tetap utuh. Pada hari Rabu, AS memberlakukan sanksi terhadap perusahaan minyak Rusia. Harga emas tetap tertekan sepanjang hari Rabu, mendekati level $4.000 sebelum menemukan ruang untuk bangkit kembali menuju level $4.050 saat ini. Dolar AS (USD) mempertahankan momentumnya yang moderat namun positif sepanjang paruh pertama hari, tetapi melemah setelah pembukaan Wall Street.

Para pelaku pasar relatif optimis di tengah harapan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan mitranya dari Tiongkok, Xi Jinping, akan membahas kesepakatan perdagangan dan menghindari eskalasi ketegangan. Selain itu, penutupan pemerintah AS masih berlanjut. Dalam kebuntuan selama dua puluh dua hari berturut-turut, Ketua DPR Mike Johnson menuduh Partai Demokrat "membuang-buang waktu" dan memperlambat pelaksanaan berbagai hal yang diperlukan tepat waktu.

Sementara itu, Kantor Statistik Nasional (ONS) Britania Raya (UK) melaporkan angka Indeks Harga Konsumen (CPI bulan September. Inflasi umum naik 3,8% secara tahunan, di bawah perkiraan 4,0%. Secara bulanan, harga tetap stabil setelah tumbuh 0,3% di bulan Agustus. Selain itu, IHK inti tahunan naik 3,5%, turun dari sebelumnya 3,6% dan juga di bawah perkiraan 3,7% oleh para pelaku pasar. Meredanya inflasi memberikan tekanan pada Poundsterling.

Manfaatkan momen, Trading bersama Viction