Harga emas melonjak di atas $4.270 karena pemotongan suku bunga Fed memicu lonjakan harga emas. XAU/USD menguat untuk hari ketiga berturut-turut karena melemahnya Dolar AS (USD)akibat kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) pada bulan Desember. Anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Stephen Miran memilih pemotongan suku bunga yang lebih besar, tetapi dua pejabat lainnya memilih untuk mempertahankan suku bunga tetap. Lebih jauh lagi, Pelaku pasar awalnya mempertimbangkan untuk membeli USD, namun pada akhir hari, Greenback melemah, karena investor masih berharap akan adanya perubahan kebijakan moneter tahun depan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS anjlok, dengan suku bunga acuan 10 tahun turun tiga basis poin menjadi 4,122%. Imbal hasil riil AS, yang berkorelasi terbalik dengan harga emas, turun hampir dua setengah basis poin menjadi 1,872%, yang menjadi pendorong bagi harga emas. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Dolar AS terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,44% menjadi 98,19.

Klaim Pengangguran Awal AS untuk pekan yang berakhir pada 6 Desember naik menjadi 236 ribu, naik tajam dari angka revisi naik pekan sebelumnya sebesar 192 ribu, menurut Departemen Tenaga Kerja. Sebaliknya, Klaim Berkelanjutan untuk pekan yang berakhir pada 29 November turun menjadi 1,838 juta dari 1,937 juta, menunjukkan stabilisasi dalam pengangguran jangka panjang.

Mengenai geopolitik, pembicaraan antara Ukraina, AS, dan Rusia untuk menyepakati perjanjian perdamaian berlanjut dengan Presiden Ukraina Zelenskyy menyerahkan proposal rencana perdamaian 20 poin yang telah direvisi kepada AS, menurut ABC News.

Manfaatkan momen, Trading bersama Viction