Harga emas merosot mendekati $3.965 pada awal sesi perdagangan Asia hari Senin, karena hasil positif AS-China sedikit mengurangi dominasi aset safe haven. Para pedagang menunggu rilis data Manufaktur ISM AS untuk bulan Oktober, yang dijadwalkan rilis pada hari Senin nanti. Sementara Dolar AS bertahan stabil di dekat level tertingginya sejak awal Agustus, yang dicapai pada hari Kamis di tengah kecenderungan nadas hawkish dari Federal Reserve AS, dan memberikan sedikit tekanan pada harga emas selama sesi perdagangan Asia hari Jumat. Bahkan, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa penurunan lebih lanjut dalam suku bunga kebijakan pada pertemuan bulan Desember bukanlah sesuatu yang pasti.

Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan mitranya Xi Jinping berakhir dengan catatan positif. AS setuju untuk memangkas tarif terhadap barang-barang China dengan imbalan China melanjutkan pembelian kedelai AS dan menjaga kelancaran ekspor rare materials. Optimisme ini ternyata menjadi faktor lain yang melemahkan komoditas tersebut.

Penutupan pemerintah AS kini telah memasuki minggu kelima di tengah kebuntuan di Kongres terkait RUU pendanaan yang didukung Partai Republik, yang memicu kekhawatiran ekonomi. Hal ini dapat memberikan dukungan bagi emas dan membantu membatasi penurunan lebih lanjut.

Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah memerintahkan militer AS untuk segera melanjutkan uji coba nuklir. Menanggapi hal ini, Rusia mengatakan bahwa jika AS melanjutkan uji coba senjata nuklir, mereka juga akan melakukannya, memicu kekhawatiran tentang eskalasi konflik lebih lanjut. Hal ini, pada gilirannya, memerlukan kehati-hatian sebelum memposisikan diri untuk pergerakan depresiasi lebih lanjut bagi pasangan XAU/USD.

Manfaatkan momen, Trading bersama Viction