Harga emas melanjutkan reli dan mencapai rekor tertinggi baru di $4.060 pada sesi Asia hari Senin. Meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok mendorong permintaan safe haven untuk logam mulia ini. Para pedagang menunggu tanda-tanda kapan pemerintah AS akan dibuka kembali dan merilis data yang akan membentuk kebijakan Federal Reserve.

Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan "kenaikan besar-besaran" tarif atas barang-barang Tiongkok menyusul pembatasan baru Beijing terhadap ekspor tanah jarang. Pasar khawatir konfrontasi baru antara dua ekonomi terbesar dunia ini dapat memicu perang dagang baru, yang melemahkan prospek pertumbuhan dan meningkatkan volatilitas aset keuangan. Pengumuman ini memicu pergerakan risk-off yang luas, dengan ekuitas AS merosot dan imbal hasil Treasury turun karena investor beralih ke aset safe haven.

Penurunan Dolar AS (USD) mencerminkan meningkatnya ekspektasi bahwa meningkatnya perdagangan dan ketidakpastian politik dapat mendorong Federal Reserve (Fed) untuk mengambil sikap yang lebih akomodatif. Menurut CME FedWatch Tool, pasar kini memperkirakan peluang kuat penurunan suku bunga pada bulan Oktober dan Desember jika ketegangan perdagangan terus membebani kepercayaan bisnis dan arus investasi.

Pasar tetap menghindari risiko karena penutupan pemerintah AS diperkirakan akan berlanjut hingga minggu depan karena Senat akan libur panjang akhir pekan, dan baru akan kembali pada hari Selasa.

Manfaatkan momen, Trading bersama Viction