Harga emas melanjutkan penurunannya hingga mencapai sekitar $4.030 selama sesi Asia awal hari Selasa. Emas melemah karena para pedagang mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga AS bulan depan. Para pedagang akan memantau dengan saksama laporan Nonfarm Payrolls AS bulan September pada hari Kamis nanti.

Dolar AS (USD) bervariasi di seluruh bursa valas, tetapi stabil, karena investor menunggu rilis data AS yang tertunda akibat penutupan pemerintah Amerika. Data - data ekonomi AS akan sangat penting menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) AS pada pertengahan Desember. Bank sentral memangkas suku bunga acuan pada bulan Oktober, tetapi menimbulkan keraguan tentang pergerakan serupa pada bulan Desember.

Selain itu, musim laporan keuangan dimulai: Beberapa perusahaan teknologi akan melaporkan kinerjanya dalam beberapa hari mendatang, termasuk raksasa AI NVIDIA. Akibatnya, Wall Street juga berada dalam mode wait and see, dengan tiga indeks utama diperdagangkan beragam, namun tidak jauh dari level pembukaan harian mereka.

Selain itu, pernyataan hawkish dari pejabat Fed berkontribusi pada penurunan emas. Beberapa pembuat kebijakan Fed, termasuk Presiden Fed Atlanta Bostic dan Presiden Fed Kansas City Schmid, menyuarakan kekhawatiran tentang inflasi atau mengisyaratkan dukungan untuk mempertahankan suku bunga tetap.

Para pedagang saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) sebesar 45% pada bulan Desember, turun dari lebih dari 60% minggu lalu, menurut perangkat CME FedWatch. Analis UBS meyakini bahwa "totalitas data" yang diharapkan sebelum pertemuan Desember tidak akan cukup untuk menghalangi sentimen yang berkembang untuk mendukung pemotongan suku bunga ketiga tahun ini.

Di sisi lain, Cina diperkirakan menambah 15 ton emas ke cadangan devisanya pada bulan September karena bank sentral mempercepat pembelian emas batangan dan hal inimungkin akan membatasi penurunan logam mulia tersebut.

Manfaatkan momen, Trading bersama Viction