Harga emas spot melonjak pada hari Senin, melampaui level $4.100, bertahan di kisaran tersebut pada pertengahan sore hari di Amerika. Meredanya permintaan Dolar AS (USD) di tengah prospek berakhirnya penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang akan segera berakhir, menopang logam mulia ini meskipun suasananya optimis.

Reli emas ini didukung oleh meningkatnya ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga AS bulan depan setelah data ketenagakerjaan swasta dan laporan konsumen pekan lalu menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi. Pasar saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) oleh The Fed pada bulan Desember hampir sebesar 67%, dengan peluang meningkat menjadi sekitar 80% pada bulan Januari, menurut perangkat CME FedWatch. Gubernur Federal Reserve Stephen Miran pada hari Senin menganjurkan pemotongan suku bunga lebih lanjut sebagai cara untuk mencegah potensi pelemahan ekonomi di masa mendatang. Ia menganjurkan, seperti yang telah ia lakukan pada dua pertemuan FOMC sebelumnya, pemangkasan sebesar 50 basis poin.

Berita utama akhir pekan menunjukkan bahwa Senat Amerika Serikat (AS) mengesahkan RUU pendanaan sementara pada hari Minggu, dengan suara 60-40, berkat sekelompok Demokrat berhaluan tengah. RUU tersebut sekarang berada di Dewan Perwakilan Rakyat untuk kemudian ditandatangani oleh Presiden Donald Trump. Sementara itu, Ketua DPR AS Mike Johnson mengumumkan pada hari Senin bahwa ia yakin mereka memiliki suara yang cukup untuk meloloskan RUU sementara tersebut.

Presiden AS Donald Trump pada hari Senin menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan bipartisan untuk mengakhiri penutupan pemerintah AS, dengan mengatakan, "Kami mendapat dukungan dari cukup banyak anggota Partai Demokrat, dan kami akan membuka negara kami." Mengingat DPR perlu kembali ke Washington dan telah berjanji untuk memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada para anggota parlemen, pemerintah kemungkinan besar akan dibuka kembali pada akhir minggu ini.

Manfaatkan momen, Trading bersama Viction