Data Inflasi USA Lebih Tinggi, Pelaku Pasar Tetap Meyakini Pemotongan 3x Suku Bunga Hingga Akhir 2025

NEWS

Steven

9/12/20251 min baca

Harga emas bergerak fluktuatif semalam, setelah rilis data Amerika tampil beragam, diawali dengan data Jobless Claims yang tampil buruk dengan meningkat 263.00, dan membuat para pelaku pasar bahwa ada penurunan dio sektor tenaga kerja, dan memberikan ancama awal akan danya perlambatan sektor ekonomi. Sementara rilis

data CPI naik 2,9% pada bulan Agustus dibandingkan tahun sebelumnya, sesuai dengan perkiraan para ekonom bahwa harga akan sedikit naik seiring dengan tarif Presiden Trump yang mulai diterapkan di perekonomian. Sementara untuk CPI bulanan naik di angka 0.4%, serta Core CPI di angka 0.3%.

Meskipun inflasi meningkat, The Fed kemungkinan masih berada di jalur yang tepat untuk menurunkan suku bunga minggu depan, kata Seema Shah, Kepala Strategi Global di Principal Asset Management, seraya mencatat bahwa data ketenagakerjaan yang lebih lemah kemungkinan akan lebih besar daripada kekhawatiran tentang harga yang lebih tinggi. Lebih lanjut, para pedagang memperkirakan kemungkinan kecil pemangkasan suku bunga jumbo pada 17 September dan memperkirakan The Fed akan melakukan tiga kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir tahun ini.

Di sisi perdagangan, Presiden AS Donald Trump telah mendesak Uni Eropa untuk mengenakan tarif 100% terhadap Tiongkok dan India sebagai bagian dari upayanya untuk menekan Rusia agar mengakhiri perang di Ukraina. Bulan lalu, Trump menaikkan tarif impor India menjadi 50%, dengan alasan pembelian minyak Rusia yang berkelanjutan.

a person holding a cell phone in front of a stock chart

Manfaatkan momen, Trading bersama Viction